Rabu, 28 Desember 2011

Quo Vadis FAKULTAS USHULUDDIN


Pilpresma Ushuluddin tahun ini boleh jadi merupakan pilpresma yang paling demokratis dan kompetitif di masa sekarang. Buktinya adalah dengan semakin banyaknya kandidat pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mengajukan diri.  Terhitung ada empat pasangan calon yang terdaftar di KPU Fakultas Ushuluddin.
Di urutan pertama pasangan Faidillah Rijani - Reza Fahrevi. Mereka berkomitmen untuk membawa dan memperkenalkan nama baik Ushuluddin tidak hanya di tingkat institut, tetapi lebih jauh lagi ke dunia luar kampus. Mereka juga berjanji untuk menghapus tradisi senioritas di lingkungan fakultas Ushuluddin.
Adapun program kerja 100 hari pertama sekaligus menjadi program andalan mereka adalah pembentukan ITALI USHULUDIN (Ikatan Tali Persaudaraan Intelek Ushuludin). Yaitu lembaga yang kelak akan menjadi mercusuar perkembangan Fakultas Ushuludin ke dunia luar. “Agar kita bisa menyebarkan virus-virus Ushuluddin ke dunia luar” kata Faidillah yang dulunya aktif di divisi infokom BEM FU.
  Di urutan kedua ada pasangan H. Usamah – Muhammad Risqoni. Mereka memiliki program kerja 100 hari pertama yang lebih realistis, dimana mereka akan memperbaiki sistem BEM FU kemudian memilih orang-orang yang tepat mengisi sistem kabinet tersebut. Mereka juga akan berupaya merangkul semua HMJ  untuk membentuk sistem yang solid antar lembaga. Kedepan mereka akan membentuk Diskusi Lintas Jurusan untuk mengembangkan khazanah pemikiran Islam di lingkungan Fakultas Ushuluddin.
Mereka juga berjanji untuk mewakili aspirasi-aspirasi para mahasiswa agar bisa direalisasikan. Salah satunya adalah penyamarataan hak dan kewajiban antara mahasiswa Program Khusus (PK) dengan mahasiswa Reguler untuk menghilangkan jurang peerbedaan antar keduanya.
Pasangan yang berada di urutan ketiga adalah H. Muhammad Iswandi dengan Zainal Abidin. Latar belakang mereka ingin memimpin mahasiswa Ushuludin adalah untuk membentuk iklim persatuan dan kesatuan antar mahasiswa. Dan salah satu misi andalannya adalah untuk menjembatani jurang pemisah antara mahasiswa PK dengan mahasiswa reguler. Karena mereka berdua adalah merupakan gabungan antara mahasiswa reguler (M Iswandi) dan mahasiswa PK (Zainal Abidin) Caranya dengan membawa semangat toleransi antar jurusan di Fakultas Ushuludin.
Adapun program kerja mereka 100 hari kedepan adalah mengadakan diskusi ilmiah baik di tiap jurusan, antar jurusan, maupun antar fakultas, guna menjembatani perbedaan dan membina persatuan. Program lain yang akan segera dilaksanakan adalah  mengadakan kaderisasi bagi mahasiswa Ushuludin untuk menjaga regenerasi kepemimpinan di Fakultas Ushuludin.
Untuk program jangka panjang, mereka berencana untuk terus memfasilitasi para mahasiswa Ushuludin. Terutama di bidang intelektualitas dan seni.
Di urutan ke empat adalah pasangan Muhammad Habibi dengan Ahmad Zakki Zamani. Pasangan ini mempunyai program kerja 100 hari yang lebih terarah dan nyata. Dalam 100 hari pertama mereka, targetnya adalah: membenahi KBM FU, membentuk Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) lintas jurusan, koran dinding, serta pelaksanaan PKMD FU yang direncanakan bulan Februari 2012.
Selain itu, ada program lain yang juga ingin dicapai selama priode kepemimpinan mereka (jika terpilih) yaitu, KSM Award (sebagai program andalan) dan Gerak Bakti Ushuluddin.
Mengenai para kandidat ini, M.Rusydi M.Ag yang menjadi salah seorang panelis dalam acara debat kandidat memberikan pendapatnya. Menurutnya persaingan presma tahun ini cukup kompetitif dan variatif. Dengan beragam karakteristik, latar belakang jurusan, maupun program kerja yang ditawarkan oleh masing-masing kandidat. Dalam debat tersebut juga terlihat intelektualitas, komitmen, dan kemampuan mereka memecahkan masalah. Adapun menurut beliau yang diharapkan dari setiap kandidat ketika terpilih menjadi presma-wapresma adalah kemampuannya mengenali kekhasan Fakultas Ushuluddin dan memperkenalkannya ke luar Ushuluddin.
Masih menurut M Rusydi, hal lain yang perlu diketahui adalah bagaimana peranan kader-kader berkualitas ini nantinya? Ketika salah satu kandidat naik menjadi presiden, apa yang akan dilakukan oleh kandidat lainnya? Apakah menjadi oposisi atau berkoalisi dalam kabinet? Atau  justru tidak melakukan apapun. Hal itu perlu kita perhatikan lebih lanjut.(Azis, LPM Sukma)

Masukkan E-Mail Kamu


Comments :

1

ya semoga aja planing yang udah direncanakan, bisa dikerjakan secara maksimal

Kahar Ngeblog mengatakan...
on 

Posting Komentar

Berikan Kritik dan Saran Kalian -
dengan Mengisi Kotak Komentar di Bawah ini !!