Jumat, 04 November 2011

SBY Luncurkan Album Ke-4


             Seni adalah keindahan, yang merupakan ekpresi ruh dan budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Seni terlahir dari sisi terdalam jati diri manusia, terdorong dari kecendrungan seniman terhadap hal-hal yang indah. Jika seni sudah tertanam dalam fitrah manusia, maka siapapun dia dan apapun jabatannya tetap saja sewaktu-waktu jiwa itu akan keluar kepermukaan dari dalam jati diri manusia tersebut.
Jika Beberapa waktu lalu pemerintahan Susilo Bambang Yodhoyono telah merombak kabinetnya untuk kedua kalinya, mentri-mentri yang lama diganti dengan yang baru namun ada juga yang bertahan, serta diributkan pula  dengan bertambahnya wakil-wakil untuk mentri-mentri tersebut. Soal hasil perombakan tersebut berjalan dengan baik atau tidaknya biarlah kita lihat kedepanya nanti, jika hasilnya bagaikan orang yang berlari ditempat, maka siap-siaplah kembali menerima kritikan pedas dari berbagai elemen masyarakat, bahkan tuntutan untuk melepaskan jabatan. Setelah berbagai media menyoroti pereombakan kabinet tersebut, kini presiden menjadi sorotan kembali dikarenakan keluarnya album keempat SBY.
Seperti manusia kebanyakan, president juga perlu istirahat dan bersantai sejenak. Sejenak melepas kepenatan president kita meluncurkan album keempatnya di Taman Ismail Marjuki, yang dihadiri oleh musisi-musisi tingkat atas Indonesia. Namanya juga orang nomor satu di Indonesia, sudah pastilah gerak-geriknya menjadi perhatian orang banyak. Berbagai keritikan kembali menghinggapi presiden SBY atas album yang dikeluarkannya, dari yang sifatnya positif hingga negative.
Jika kita fikir-fikir apa salahnya seorang presiden menciptakan lagu dan apa salahnya juga jika dikeluarkan dalam bentuk album, ini sebenarnya sebuah pengekspresian atas jiwa seni yang dimiliki presiden yang juga manusia. Jika harus dikritik juga, rasanya yang paling tepat untuk memberikan kritikan adalah orang-orang dari kalangan musisi serta tentunya kritikan yang tertuju pada lagu itu sendiri bukan kepada pembuat lagu.
Jika dari kalangan politikus ataupun pengamat politik mengeluarkan kritikan yang bernuansa negative atas keluarnya album keempat ini, tentunya sangat tidak wajarmengkritik seorang anak bangsa yang ingin mengekspresikan jiwa seninya dalam bentuk lagu. Rasanya tidak juga bisa dinilai baik ketika seorang yang mengkeritik “bahwa presiden harusnya mengekspresikan jiwa seninya melalui kepemimpinannya, bukan melalui musik” (kata seorang pengamat politik), jika begitu alangkah kasihannya seorang presiden yang jiwa seninya terbatasi oleh jabatan.
Hendaknya pengekpresian jiwa seni presiden dapat diterima semua kalangan atau lapisan masyarakat, cobalah untuk menghargai seni seseorang. Jangan akibat dari kenerja pemerintah yang kurang baik belakangan ini, mengimbas kepada penilaian kita terhadap ekspresi seninya SBY.

(Sumber  :  M. Alamsyah/Tim 1 Magang LPM Sukma)







                                                                                   

Masukkan E-Mail Kamu


Comments :

0 komentar to “SBY Luncurkan Album Ke-4”


Posting Komentar

Berikan Kritik dan Saran Kalian -
dengan Mengisi Kotak Komentar di Bawah ini !!